Setelah itu seorang kakak berkata kepada saya “Kesempatan itu bukanya hanya satu kali saja tetapi melainkan kesempatan itu akan datang terus selagi nyawa kita belum sampai ketenggorokan” maka dari pada itu apa yang kita cita-citakan dan apa yang kita impikan kita harus berusaha dan mengejar cita-cita tersebut selagi waktu terus datang kepada diri kita dan kita juga tidak mengetahui bagaimana kehidupan kita dikedepan nanti, kita juga tidak tahu kehidupan seseorang tersebut bisa berhasil atau tidak di dalam meraih impian cita-cita tersebut. Maka dari itu janganlah berkecil hati bila melihat seseorang telah berhasil dan sukses didalam hidup mereka hendaklan semua itu dijadikan tolak ukur dan pelajaran sebuah contoh untuk maju kedepan nanti.
Dari sini seorang kakak memberikan nasehat yang begitu baik dan memajukan dalam berpikir kedepan dan tidak memandang sisi lain dari kehidupan seseorang, sebuah persahabatan yang tak memilih tingkat dan derajat. karena pada awalnya kita hanya manusia biasa yang hanya hidup sementara dan semua itu hanya titipan saja, kita juga tidak tahu kapan dan di manapun kita berapa titipan tersebut akan kembali kepada yang punya.
- Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
- Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
- Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
- Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
- Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
- Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas
- Karena dia melihat dirinya serba cukup.
- Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
0 komentar:
Posting Komentar