Senin, 14 Juli 2008

Pertemuan Yang Sekilas

Di saat diriku bertemu dengan dirimu Jantung ini terasa berdetak lebih kencan dan tidak pada seperti biasanya, entah mengapa ini terjadi,... apakah ini sebebuah perasaan belaka atau kah sepermainan hati saja. Yang jelas perasaan ini tumbuh dengan begitu saja dengan cepat dan subur dan mengembangkan bunganya sehingga kuntum-kuntum bunga tersebut bisa terlihat anggun dan indah. Pertama kali ku melihatmu dan memandangi dirimu kau ada sebuah perasaan yang tak tertahankan lagi karena sebuah rindu di dalam hati telah terobati dengan tatapan dan mata dan wajahmu.

Disaat kau mengenaliku dari jarak begitu dekat seakan-akan ku mengenal dirimu begitu lama entah di mana aku pernah melihat dan bertemu dengan wajah ini. Lalu pikiran dan perasaan mulai mencernah dan memahami apa yang sedang terjadi pada hari ini yaitu sebuah sejarah yang tak pernah terlupakan walaupun itu hanya sesaat saja.

Ketika ku berjalan dengan dirimu ku merasa yaman dan tenang ibarat angin yang tak bertiup, ibarat air yang mengalir dengan tenang. Pada saat itu kau adalah matahariku yang memberikan sinar kehangatan di saat diriku sedang kedingan yang menanti kehangatan sinarmu.

Di saat ku pertama kali duduk di sampingmu ku merasa ada sesuatu yang beda, ada sebuah perasaan yang begitu dekat, sekilas ku bisa melihat senyummu dengan wajah yang menawan. Kata-kata mu tak lupa kau ucapkan dan yang kau keluarkan dengan nada yang renda dan damai sejuk di hati.

Di saat diriku masih duduk di sampingmu, tiba-tiba sebuah suara panggilan keluar dari jarak yang jauh memanggilku dengan begitu cepat dan singkat. Pada saat itu diriku tak bisa mengucapkan satu katapun lagi yang ada hanya sebuah kepergian yang mengiringi langkahku. Ku merasa sedikit kecewa karena waktu begitu cepat dan tak memihak padaku.

Disaat diriku akan beranjak pergi kau mengikutiku juga dari sini ku bisa melihat sebuah wajah yang cerah dan bersinar pagi hari ini sedikit redup dan dan mendung seakan-akan ada hujan yang mengiringi langkahku. Di hatiku kau yang selalu ku ingat dan ku sayangi walaupun dari awal ku hanya bisa melihat dirimu dari dalam mimpi maupun dunia mayaku.

Ku mengenal dirimu bermula dari dunia maya dan akhirnya menuju ke dunia yang nyata, dunia yang bisa ku lihat tanpa dalam mimpi, tanpa dalam hayalan, tanpa dalam anggan-anggan maupun perasaaan saja.

Di saat mengakhiri kepergian itu terucapa sebuah salam dan keselamatan buatku dari bibir lembutmu yang merelakan kepergianku. Sebelum melangkah terlalu jauh ku sempat melihat wajahmu sekali lagi dan seakan diriku tak sanggup untuk melangkah pergi. Kau yang pertama yang ku kenal begitu singkat dan cepat terpisah oleh waktu.

Yakinlah bahwa suatu hari nanti pasti ada masa-masa pertemuan lagi dan bersama lagi, dalam hati kecilku diri ini berjanji akan bertemu dirimu lagi dan bersama lagi untuk mengisi hari-hari yang rindu dan kangen yang selalu di batasi oleh waktu.

Dalam perjalan menuju pulang kau sempatkan ucap sebuah keselamatan melalui ruang dan waktu sehingga bisa ku lihat dan ku bacakan apa di balik berita yang kau kirimkan padaku. Sesampai di ruang yang terbuka tak lupa juga ku kabarkan berita keselamat tersebut bahwa do’mu selalu menyertaiku.

Sekarang hanya sebuah pertemuan yang ku harapkan untuk bisa mengobati rasa rindu di dalam hati. Perasaan dan mimpi kini telah menjadi sahabat dalam diriku dengan bayangan dan hayalan yang tak bisa ku bayangkan dan tak bisa ku yakinkan. Hanya Do’a yang bisa terucapkan dari bibir ini agar suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi walaupun waktu dan jarak memisahkan. Do’aku dan do’amu selalui menyertai kita berdua.




0 komentar:

 
This blog powered by Blogger. Template designed by Go Blog Template