Rabu, 23 April 2008

Kadis Tran Akan Dicopot, Camat Bukhari Dibentak

Kata Bupati Rejang Lebong

CURUP - Posisi Kepala Dinas Transmigrasi Ir. Khalid Agustin terancam. Soalnya, Bupati Rejang Lebong H Suherman, SE menegaskan, bila yang bersangkutan membuat laporan palsu kepadanya soal proyek transmigrasi di Desa Lubuk Mumpo Kecamatan Kota Padang, maka mantan Asisten II Pemkab Rejang Lebong akan dicopot dari jabatannya.

Penegasan itu diungkapkannya saat menerima perwakilan warga yang mengatasnamakan Fron
Perjuangan Masyarakat Lembak (FPML) juga mengaku menggarap lahan Eks PT. BMS (Bumi Mega Sentosa), lahan yang dijadikan proyek Transmigrasi di Desa Lubuk Mumpo Kecamatan Kota Padang di Pemkab Rejang Lebong, siang kemarin.

”Kadis Transmigrasi ini, kalau menipu saya (soal realisasi proyek transmigrasi di Kota Padang, red) akan saya copot,” tegasnya mendengar statement Bupati itu, Alek sapaan Ir. Khalid Agustin tetap tenang. Hanya saja raut mukanya berubah.

Yang tak kalah menarik, kesempatan itu Bupati Suherman juga mengaku sudah beberapa kali membentak Camat Kota Padang Bukhari, terkait persoalan proyek transmigrasi di Desa Lubuk Mumpo. ”Camat Kota Padang ini, sudah beberapa saya bentak,” Kata Bupati.

Pertemuan Alot

Sementara itu, suasana pertemuan antara perwakilan warga yang mengatasnamakan FPML dan diiringi oleh beberapa pentolan LSM, guna membicarakan persoalan lahan eks PT. BMS yang dijadikan lokasi trans oleh Pemkab Rejang Lebong berjalan alot. Pertemuan yang dihadiri Bupati H. Suherman, SE, Sekkab RL Drs. H. Tarmizi Usuludin, MM, Asisten I Kadirman, SE, Asisten II, Ir. H. M. Raffles, Kadistrans Ir. Khalid Agustin, Staf Khusus Bupati Drs. Zulkarnain (mantan Kepala BPN RL), kepala BN RL Budi Mulyono dan Camat Kota Padang, Bukhari.

Suasana pertemuan mulai memanas, ketika Ketua Rombongan M Rozak mengatakan kalau proyek trans di Lubuk Mumpo tidak akan banyak membawa manfaat bagi rakyat. Yang ada yakni membawa kerugian. Kami minta proyek tidak diteruskan. Soalnya kalau tetap saja (diteruskan) akan membawa bencana kemiskinan,” ujar M. Rozak. Hal senada diungkapkan Opek Marhum. Katanya kalau proyek itu diteruskan maka akan ada warga yang mati kelaparan. Soalnya, lahan perkebunan mereka terancam dijadikan lokasi trans.

Mendengar statemen pedas itu, Kadistrans langsung angkat bicara. Katanya, program transmigrasi tidak akan menyengsarakan rakyat dan tidak pula akan merampas lahan rakyat. ”kami juga tidak pernah menggusur tanah warga. Sejauh ini, belum ada warga yang mengaku ke saya, kalau lahannya digusur. Yang ada malah warga datang dan minta dimasukkan menjadi warga trans,” ungkapnya.

Sementara Bupati Suherman, mengungkapkan kalau proyek transmigrasi ini hanya meneruskan program Bupati sebelumnya. ”informasi yang saya terima, di sana (lokasi trans) tidak ada masalah. Kami juga tidak akan merugikan rakyat,” ungkapnya.

Camat Bingung

Yang menarik, Camat Kota Padang Bukhari terlihat bingung setelah melihat perwakilan warga yang masuk ruang pertemuan. Soalnya, mayoritas bukan dari Desa Lubuk Mumpo. Melainkan ada yang dari Desa Lubuk Belimbing I dan II (Kecamatan Sindang Beliti Ilir), Durian Mas dan Bengkulu ”saya hanya ingin tahu, berapa orang warga Lubuk Mumpo di sini,” Kata Bukhari dengan wajah sedikit bingung.

Bagian lain, melihat suasana rapat yang kian memanas, Bupati Suherman yang memimpin pertemuan langsung memutuskan untuk membentuk tim baru yang bertugas malakukan inventarisasi lahan yang akan lokasi trans tersebut. Menariknya, semua perwakilan warga yang masuk, dipercaya menjadi anggota tim. Setelah itu, dia langsung menutup pertemuan.


0 komentar:

 
This blog powered by Blogger. Template designed by Go Blog Template